GALVANIS, PERISAI ANDALAN MAGNA SYSTEM
Sesungguhnya SEMUA logam (metal) punya kecenderungan alami untuk kembali ke keadaan seperti waktu berbentuk bijih (metal ore), jika terpapar kondisi atmosfir terus menerus. Salah satu bentuk kondisi ini adalah korosi, dan paling jelas terlihat pada besi (iron). Baja (steel) yang merupakan campuran (alloy) antara besi, karbon dan bahan-bahan lainnya itu tak luput dari proses korosi jika dibiarkan terekspos udara terbuka (kondisi atmosfir).
Proses korosi menyebabkan kerusakan yang serius. Bukan hanya sekedar membuat permukaan baja menjadi kasar. Korosi berkelanjutan mengubah bentuk pada material yang mengakibatkan kekuatan material tersebut – baik dalam menahan beban maupun mempertahankan kekakuannya – semakin berkurang. Ujung akhirnya adalah kegagalan struktur.
Upaya perlindungan korosi pada besi maupun baja merupakan prasyarat utama dalam pemakaian keduanya baik untuk kegunaan praktis maupun khusus struktural. Dewasa ini di tengah beragam perlindungan korosi, proses galvanisasi (galvanizing) khususnya proses galvanisasi celup panas atau HDG (hot-dipped galvanizing) merupakan yang paling populer, dan sudah eksis sejak lebih dari satu setengah abad lalu.
Istilah “galvanis” diambil dari nama Luigi Aloisio Galvani, seorang ahli fisika Universitas Bologna, Italia yang pada tahun 1772 menemukan proses elektrokimia antar logam dalam salah satu percobaannya. Riset Galvani diteruskan Alessandro Volta yang menghasilkan kaidah elektro-potensi (electro-potential) antar logam, dan disempurnakan oleh Michael Faraday yang menemukan proses “sacrificial of Zinc coating”. Maksud proses itu adalah “pengorbanan” lapisan Zinc di luar lapisan besi, di mana lapisan Zinc yang terpapar kondisi atmosfir akan terkena korosi lebih dulu sehingga melindungi lapisan besi yang diselimutinya. Inilah prinsip dasar galvanisasi yang kita kenal sekarang.
Istilah galvanisasi sendiri muncul tatkala proses pelapisan Zinc tersebut dipatenkan oleh Stanislaus Tranquille Modeste Sorel, seorang insinyur Perancis pada tahun 1837. Proses pelapisan anti karat ini dengan cepat meluas ke seluruh Eropa dan bahkan dunia. Pada tahun 1850 saja, negeri Inggris sendiri sudah  mengonsumsi sekitar 10 ribu ton Zinc untuk galvanisasi baja.
Yang dimaksud dengan galvanis adalah lapisan anti karat yang terdiri dari 95% Zinc. Galvanis merupakan salah satu jenis proteksi katodik (cathodic protection), di mana logam / metal yang dilindungi dibuat katodik, dan diselimuti lapisan logam lain yang bersifat anodik. Reaksi elektrokimiawi yang terjadi antara keduanya menyebabkan logam selimut itu “dikorbankan” dan mengalami korosi lebih dulu dibanding logam yang dilindunginya. Proses ini dikenal dengan proteksi katodik.
Kelebihan lain dari proteksi katodik ini adalah saat ada bagian logam terkatodik yang mengalami pemotongan atau cacat sehingga bagian itu terbuka atau terpapar kondisi atmosfir. Saat itu terjadi, lapisan anodik akan seketika bekerja “melindungi” logam yang “terluka” tersebut lewat reaksi elektrokimia.
Profil (section) baja mutu tinggi (high tensile steel) yang dipakai Magna System dilapisi galvanis dengan ketebalan Z275 (275 gram/m2) untuk profil yang dipakai sebagai struktur utama dan Z220 (220 gram/m2) untuk profil yang dipakai sebagai struktur pendukung. Ketebalan ini jauh melebihi syarat minimum yang disyaratkan American Society for Testing and Materials dalam ASTM A1003/A1003M-05 yaitu Z180 (180 gram/m2).
Keperkasaan lapisan galvanis Magna System sudah terbukti seiring berlalunya waktu. Salah satu proyek yang menggunakan Magna System di Halmahera, Maluku sekitar tahun 2009, hingga kini tidak terlihat tanda-tanda karat pada profil-profilnya. Faktanya, lokasi proyek tambang tersebut berdekatan dengan daerah pantai yang notabene memiliki resiko korosi yang lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. Dalam banyak kasus lain, sudah terbukti bahwa lapisan galvanis Z220 pun bisa melewati 15 tahun pemakaian tanpa tanda-tanda adanya karat.
Dengan pemilihan ketebalan lapisan yang tepat, pemakaian struktur berlapis galvanis Magna System merupakan jawaban pasti akan kebutuhan struktur dengan perlindungan anti karat prima. Selain itu, ketahanan galvanis Magna System terhadap air semen (mortar) merupakan nilai tambah tersendiri mengingat sulitnya melindungi material baja dari paparan adukan semen di lokasi proyek.
Sumber : Magna System
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: